Kamis, 06 Desember 2012

Ragam Pilihan Knalpot Racing KTM Duke 200, Lebih Gahar!

Splash
Jakarta –
Persaingan kelas citycar di Tanah Air terbilang ketat.
Pasalnya, nyaris semua pabrikan merilis produk
citycar dan membuat banyaknya pilihan mobil yang
Seiring bertambahnya usia kendaraan otomotif memerlukan perawatan, sehingga mobil atau motor anda tetap bertenaga, yang memungkinkan dapat melaju dan berakselerasi dengan sempurna. Hal yang meliputi perawatan Otomotif adalah menyetel klep, mengganti oli, membersihkan karburator, membersihkan dan menyetel celah busi,merawat piston memeriksa system kelistrikan dan system pengereman, dan lainnya.
Langkah yang harus di perhatikan ketika memperbaiki mobil atau motor anda adalah:
1. Penggunaan kunci yang sesuai dengan mur atau baud, Agar tidak terjadi aus atau slek pada baud tersebut.
2. Membersihkan komponen yang sensitif, seperti karburator, torak / seher, busi dan lainnya.
3. Jika kondisi sekitar gelap, Jangan menggunakan penerangan menggunakan api, pada saat perbaikan kendaraan.
4. Selalu mengganjal roda mobil anda dengan balok atau batu, Agar posisi kendaraan tidak berubah saat di perbaiki.
5. Periksa sambungan kabel, jangan sampai menempel pada body.
6. Mengunci kembali dengan benar pada baud pengikat yang telah dilepaskan.
dipasarkan. Tentu masing-masing pabrikan
 memiliki strategi dan keunggulan produknya.


Indonesia Ungguli Thailand Untuk Investasi Otomotif

 

Otosia.com - Investor asal Jepang ternyata lebih memilih Indonesia untuk menanamkan investasinya di sektor elektronik dan otomotif, dibandingkan Thailand. Hal itu dikarenakan karena besarnya pasar domestik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Menteri Perindustrian M.S Hidayat di Jakarta, Rabu (5/12), mengatakan, pasar dalam negeri Indonesia lebih bagus dibandingkan Thailand. Besarnya minat investor asal Jepang, menurut Hidayat, didukung dengan kesiapan pemerintah Indonesia dalam memperbanyak sarana infrastruktur.
"Apabila masalah infrastruktur tidak mengalami kendala, maka Indonesia merupakan tempat yang baik untuk berinvestasi. Hal tersebut menjadi pertimbangan para investor," ujarnya.
Senada dengan Hidayat, Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Agus Tjahyana, mengatakan investor Jepang tidak mempermasalahkan besarnya upah buruh di Indonesia.
Menurutnya, selama ini Jepang merupakan salah satu investor yang paling besar dan pemerintah terus mendorong industri skala kecil Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investor Jepang tidak mengeluhkan upah buruh di Indonesia asalkan pasokan energi tercukupi.
Salah satu prinsipal otomotif, yakni Mitsubishi Motors, siap untuk berinvestasi menyusul rencana dikeluarkannya regulasi mobil murah dan ramah lingkungan atau 'Low Cost and Green Car' (LCGC) pada akhir tahun ini.
Menurut Hidayat, pihak Mitsubishi telah menanyakan regulasi LCGC. Jika kebijakannya keluar, mereka akan berinvestasi di Indonesia dan turut serta dalam program tersebut.(kpl/bun)